TUGAS
INDIVIDU 4
Produk
yang dipilih adalah produk vaksin pentabio, vaksin adalah sebuah virus /
bakteri yang dilemahkan yang dimasukan kedalam tubuh kita agar tubuh mengenal
lebih awal sehingga mampu membentuk antibody untuk melawan virus/bakteri tersebut.
Pentabio adalah DTP – HB – Hib (Jerap difteri, tetanus, pertussis, hepatitis b
recombinan, haemopjilus influenza tipe-b) berupa suspensi homogeny yang
mengandung toksoid tetanus dan difteri murni, bakteri pertusis(batuk rejan)
inactive, antigen permukaan hepatitis b murni yang tidak infeksius, dan
komponen Hib sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida haemophilus
influenza tipe b tidak infeksius yang dikonjugasikan kepada protein toksoid
tetanus.
1. Pililah
sebuah produk (barang atau jasa) yang anda ketahui ?
Jawaban
:
Karakteristik
vaksin pentabio adalah yaitu terbuat dari virus yang dilemahkan, tidak kuat
berada pada suhu panas, rentan terkena kontaminasi, cara memasukan vaksin
pentabio dengan cara disuntik sehingga tidak semua orang bisa melakukannya,
terdapat 5 buah penyakit yang disatukan dalam 1 buah vaksin yaitu difteri,
tetanus, pertussis, hepatitis b recombinan, haemopjilus influenza tipe-b.
2. Sajikan
rincian Produk Design (Barang/Jasa) tsb yang menyangkup product function, product
spek & standart, product liability, price and volume?
JAWABAN
:
KOMPOSISI
·
Tiap dosis (0,5 mL) mengandung
·
Zat aktif
·
Toksoid Difteri murni 20 Lf (k. 30 IU)
·
Toksoid Tetanus murni 5 Lf 60 IU)
·
B. pertussis inaktif 12 OU (k 4 IU)
·
HBsAg 10 mcg
·
Konjugat Hib 10 mcg
·
Zat tambahan
·
sebagai aluminium fosfat 0,33 mg
·
Thimerosal 0,025 mg
INDIKASI
Vaksin
digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan),
hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b secara simultan.
CARA
KERJA OBAT
Merangsang
tubuh membentuk antibodi terhadap difter-i, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan
Haemophilus influenza tipe b.
CARA
PEMBERIAN
Vaksin
harus disuntikkan secara intramuskular. Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada
anterolateral paha atas. Penyuntikan pada bagian bokong anak dapat menyebabkan
luka saraf siatik dan tidak dianjurkan. Suntikan tidak boleh diberikan ke dalam
kulit karena dapat meningkatkan reaksi lokal. Satu dosis anak adalah 0,5 mL.
JADWAL
IMUNISASI
Pentabio
(Vaksin DTP-HB-Hib) TIDAK BOLEH digunakan pada bayi yang baru lahir. Di
negara-negara dimana pertusis menjadi bahaya tertentu pada bayi, vaksin ini
harus dimulai secepat mungkin dengan dosis pertama pada usia 6 minggu, dan dua
dosis berikutnya diberikan dengan jarak waktu 4 minggu. Vaksin ini aman dan
efektif diberikan bersamaan dengan vaksin BCG, campak, polio (OPV atau
IPV),yellow fever dan suplemen vitamin A. Jika vaksin ini diberikan bersamaan
dengan vaksin lain, harus disuntikkan pada lokasi yang berlainan. Vaksin ini
tidak boleh dicampur dalam satu vial atau syringe dengan vaksin lain.
EFEK
SAMPING
Jenis
dan angka kejadian reaksi simpang yang berat tidak berbeda secara bermakna
dengan vaksin DTP, Hepatitis B dan Hib yang diberikan secara terpisah. Untuk
DTP, reaksi lokal dan sistemik ringan umum terjadi. Beberapa reaksi lokal
sementara seperti bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan disertai
demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus. Kadang-kadang reaksi berat
seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan nada tinggi
dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian. Episode hypotonic-hyporesponsive
pernah dilaporkan. Kejang demam telah dilaporkan dengan angka kejadian 1 kasus
per 12.500 dosis pember-ian. Pemberian asetaminofen pada saat dan 4-8 jam
setelah imunisasi mengurangi terjadinya demam. Studi yang dilakukan oleh
sejumlah kelompok termasuk United States institute of Medicine, The Advisory
Committee on Immunization Practices, dan asosiasi dokter spesialis anak di
Australia, Canada, Inggris dan Amerika, menyimpulkan bahwa data tidak
menunjukkan adanya hubungan kausal antara DTP, dan disfungsi sistem saraf
kronis pada anak. Oleh karenanya, tidak ada bukti ilmiah bahwa reaksi tersebut
mempunyai dampak permanen pada anak..
Vaksin
hepatitis B dapat ditoleransi dengan baik. Dalam studi menggunakan plasebo
sebagai kontrol, selain nyeri lokal, dilaporkan kejadian seperti myalgia dan
demam r-ingan tidak lebih sering dibandingkan dengan kelompok plasebo. Laporan
mengenai reaksi anafilaksis berat sangat jarang. Data yang ada tidak
menunjukkan adanya hubungan kausalitas antara vaksin hepatitis B dan sindroma
atau kerusakan demyelinasi termasuk gangguan sklerosis multipel , dan juga
tidak ada data epidemiologi untuk menunjang hubungan kausal antara vaksinasi
hepatitis B dan sindroma fatigue kronis, artritis, kelainan autoimun, asthma,
sindroma kematian mendadak pada bayi, atau diabetes.
Vaksin
Hib ditoleransi dengan baik. Reaksi lokal dapat terjadi dalam 24 jam setelah
vaksinasi dimana pener•ma vaksin dapat merasakan nyeri pada lokasi
penyuntikkan. Reaksi ini biasanya bersifat ringan dan sementara. Pada umumnya,
akan sembuh dengan sendir-inya dalam dua atau tiga hari, dan tidak memedukan
tindakan medis lebih lanjut. Reaksi sistemik ringan, termasuk demam, jarang
terjadi setelah penyuntikkan vaksin Hib. Reaksi berat lainnya sangat jarang;
hubungan kausalitas antara reaksi berat lainnya dan vaksin belum pernah
ditegakkan.
KONTRAINDIKASI
Hipersensitif
terhadap komponen vaksin, atau reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi
sebelumnya atau bentuk-bentuk reaksi sejenis lainnya merupakan kontraindikasi
absolut terhadap dosis berikutnya. Terdapat beberapa kontraindikasi terhadap
dosis pertama DTP ; kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau
kelainan saraf serius lainnya merupakan kontraindikasi terhadap komponen
pertusis. Dalam hal ini vaksin tidak boleh diber-ikan sebagai vaksin kombinasi,
tetapi vaksin DT harus diberikan sebagai pengganti DTP, vaksin Hepatitis B dan
Hib diber-ikan secara terpisah. Vaksin tidak akan membahayakan individu yang
sedang atau sebelumnya telah terinfeksi virus hepatitis B.
Defisiensi
sistem kekebalan
Individu
yang terinfeksi human-immunodeficiency virus (HIV), baik asimtomatis maupun
simtomatis, harus diimunisasi dengan vaksin kombinasi menurut jadwal standar.
PERINGATAN
DAN PERHATIAN
·
Vial vaksin harus dikocoksebelum
digunakan untuk menghomogenkan suspensi. – Gunakan alat suntik steril
untuksetiap kali penyuntikan.
·
Vaksin ini tidak boleh dicampur dalam satu
vial atau syringe dengan vaksin lain.
·
Sebelum vaksin digunakan, informasi pada
gambar Vaccine Vial Monitor (VVM) harus diikuti.
PENYIMPANAN
Vaksin
DTP-HB-Hib harus disimpan dan ditransportasikan pada suhu antara +2°C dan .8°C.
Vaksin DTP-HB-HIb TIDAK BOLEH DIBEKUKAN.
Vaksin
dari kemasan vial dosis ganda yang sudah diambil satu dosis atau lebih dalam
satu sesi imunisasi, dapat digunakan untuk sesi imunisasi berikutnya selama
maksimal sampai 4 minggu, jika kondisi ber-ikut terpenuhi (sebagaimana tercantum
dalam kebijakan WHO The use of opened multi dose vials in subsequent
immunization sessions. WHOIVEr13/00.09):
KEMASAN
Dus @ 10 vial @ 0,5 mL ( 1 dosis) ; Reg. No.
DKL1302906943A1 Dus @ 10 vial @ 2,5 mL ( 5 dosis) ; Fteg. No. : DKL1302906943A1
Dus @ 10 vial @ 5 mL (10 dosis) ; Reg. No. DKL1302906943A1
HARGA
Dus
@ 10 vial @ 0,5 mL ( 1 dosis) = Rp. 150.000
Dus
@ 10 vial @ 2,5 mL ( 5 dosis) = Rp. 500.000
Dus
@ 10 vial @ 5 mL (10 dosis) = Rp. 900.000
VOLUME
PRODUKSI
Dus
@ 10 vial @ 0,5 mL = 500.000 ribu dosis pertahun
Dus
@ 10 vial @ 2,5 mL = 1 juta dosis pertahun
Dus
@ 10 vial @ 5 mL = 1,2 juta dosis pertahun
3. Rancanglah
Kualitas produk tersebut (designing) dalam sebuah house of quality sesuai
dengan model quality function deployment?
Jawaban
:
4. Jelaskan
secara naratif mengenai design sebagaimana dalam QFD dimaksud (No. 2)
Jawaban
:
Menurut QFD yang dirancang,
kebutuhan dari konsumen adalah :
·
Mudah dibawa
·
Daya tahan produk
·
Aman
·
Murah
·
Kemudahan mendapatkan produk
·
Distribusi barang yang cepat
·
Keampuhan produk
·
Display yang menarik
·
Kemasan yang kuat
Karena
permintaan yang banyak dari konsumen maka produk yang di disain akan seperti
berikut :
·
Mampu melindungi isi produk
·
Di produksi dalam jumlah yang banyak
·
Tahan terhadap kontaminasi
·
Menggunakan tutup yang flexible
·
Agen distribusi akan di sebaar di kota
besar
·
Ketebalan kardus sekitar 2 cm
·
Produk akan mampu melindungi dari 5
penyakit
·
Efek samping akan di minimalisir
Untuk
nilai skala prioritas kita tentukan nilai 5 yaitu dengan prioritas tertinggi
adalah tentang daya tahan produk, keampuhan produk dan keamanan produk. Setelah
itu disusul dengan nilai 4 untuk harga yang murah,, lalu nilai 3 atau nilai
tengah pada skala prioritas untuk kemudahan mendapat produk, distribusi produk
yang cepat, dan display yang menarik. Lalu nilai 2 untuk kemasan yang kuat dan
nilai 1 untuk kemudahan produk dibawa.
Dari
hasil perhitungan maka yang paling penting untuk desain produk ini adalah tentang
agen produk yang harus di sebar di kota-kota besar, dan produk harus tahan
terhadap kontaminasi agar keampuhan produk terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar