Pages

Senin, 12 Oktober 2015

OSCM Tugas 4



TUGAS INDIVIDU 4
Produk yang dipilih adalah produk vaksin pentabio, vaksin adalah sebuah virus / bakteri yang dilemahkan yang dimasukan kedalam tubuh kita agar tubuh mengenal lebih awal sehingga mampu membentuk antibody untuk melawan virus/bakteri tersebut. Pentabio adalah DTP – HB – Hib (Jerap difteri, tetanus, pertussis, hepatitis b recombinan, haemopjilus influenza tipe-b) berupa suspensi homogeny yang mengandung toksoid tetanus dan difteri murni, bakteri pertusis(batuk rejan) inactive, antigen permukaan hepatitis b murni yang tidak infeksius, dan komponen Hib sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida haemophilus influenza tipe b tidak infeksius yang dikonjugasikan kepada protein toksoid tetanus.
1.      Pililah sebuah produk (barang atau jasa) yang anda ketahui ?
Jawaban :
Karakteristik vaksin pentabio adalah yaitu terbuat dari virus yang dilemahkan, tidak kuat berada pada suhu panas, rentan terkena kontaminasi, cara memasukan vaksin pentabio dengan cara disuntik sehingga tidak semua orang bisa melakukannya, terdapat 5 buah penyakit yang disatukan dalam 1 buah vaksin yaitu difteri, tetanus, pertussis, hepatitis b recombinan, haemopjilus influenza tipe-b.

2.      Sajikan rincian Produk Design (Barang/Jasa) tsb yang menyangkup product function, product spek & standart, product liability, price and volume?
JAWABAN :
                                                                                                                             





KOMPOSISI
·         Tiap dosis (0,5 mL) mengandung
·         Zat aktif
·         Toksoid Difteri murni 20 Lf (k. 30 IU)
·         Toksoid Tetanus murni 5 Lf 60 IU)
·         B. pertussis inaktif 12 OU (k 4 IU)
·         HBsAg 10 mcg
·         Konjugat Hib 10 mcg
·         Zat tambahan
·         sebagai aluminium fosfat 0,33 mg
·         Thimerosal 0,025 mg

INDIKASI
Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b secara simultan.

CARA KERJA OBAT
Merangsang tubuh membentuk antibodi terhadap difter-i, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan Haemophilus influenza tipe b.

CARA PEMBERIAN
Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular. Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada anterolateral paha atas. Penyuntikan pada bagian bokong anak dapat menyebabkan luka saraf siatik dan tidak dianjurkan. Suntikan tidak boleh diberikan ke dalam kulit karena dapat meningkatkan reaksi lokal. Satu dosis anak adalah 0,5 mL.


JADWAL IMUNISASI
Pentabio (Vaksin DTP-HB-Hib) TIDAK BOLEH digunakan pada bayi yang baru lahir. Di negara-negara dimana pertusis menjadi bahaya tertentu pada bayi, vaksin ini harus dimulai secepat mungkin dengan dosis pertama pada usia 6 minggu, dan dua dosis berikutnya diberikan dengan jarak waktu 4 minggu. Vaksin ini aman dan efektif diberikan bersamaan dengan vaksin BCG, campak, polio (OPV atau IPV),yellow fever dan suplemen vitamin A. Jika vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin lain, harus disuntikkan pada lokasi yang berlainan. Vaksin ini tidak boleh dicampur dalam satu vial atau syringe dengan vaksin lain.

EFEK SAMPING
Jenis dan angka kejadian reaksi simpang yang berat tidak berbeda secara bermakna dengan vaksin DTP, Hepatitis B dan Hib yang diberikan secara terpisah. Untuk DTP, reaksi lokal dan sistemik ringan umum terjadi. Beberapa reaksi lokal sementara seperti bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan disertai demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus. Kadang-kadang reaksi berat seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian. Episode hypotonic-hyporesponsive pernah dilaporkan. Kejang demam telah dilaporkan dengan angka kejadian 1 kasus per 12.500 dosis pember-ian. Pemberian asetaminofen pada saat dan 4-8 jam setelah imunisasi mengurangi terjadinya demam. Studi yang dilakukan oleh sejumlah kelompok termasuk United States institute of Medicine, The Advisory Committee on Immunization Practices, dan asosiasi dokter spesialis anak di Australia, Canada, Inggris dan Amerika, menyimpulkan bahwa data tidak menunjukkan adanya hubungan kausal antara DTP, dan disfungsi sistem saraf kronis pada anak. Oleh karenanya, tidak ada bukti ilmiah bahwa reaksi tersebut mempunyai dampak permanen pada anak..

Vaksin hepatitis B dapat ditoleransi dengan baik. Dalam studi menggunakan plasebo sebagai kontrol, selain nyeri lokal, dilaporkan kejadian seperti myalgia dan demam r-ingan tidak lebih sering dibandingkan dengan kelompok plasebo. Laporan mengenai reaksi anafilaksis berat sangat jarang. Data yang ada tidak menunjukkan adanya hubungan kausalitas antara vaksin hepatitis B dan sindroma atau kerusakan demyelinasi termasuk gangguan sklerosis multipel , dan juga tidak ada data epidemiologi untuk menunjang hubungan kausal antara vaksinasi hepatitis B dan sindroma fatigue kronis, artritis, kelainan autoimun, asthma, sindroma kematian mendadak pada bayi, atau diabetes.

Vaksin Hib ditoleransi dengan baik. Reaksi lokal dapat terjadi dalam 24 jam setelah vaksinasi dimana pener•ma vaksin dapat merasakan nyeri pada lokasi penyuntikkan. Reaksi ini biasanya bersifat ringan dan sementara. Pada umumnya, akan sembuh dengan sendir-inya dalam dua atau tiga hari, dan tidak memedukan tindakan medis lebih lanjut. Reaksi sistemik ringan, termasuk demam, jarang terjadi setelah penyuntikkan vaksin Hib. Reaksi berat lainnya sangat jarang; hubungan kausalitas antara reaksi berat lainnya dan vaksin belum pernah ditegakkan.

KONTRAINDIKASI
Hipersensitif terhadap komponen vaksin, atau reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk reaksi sejenis lainnya merupakan kontraindikasi absolut terhadap dosis berikutnya. Terdapat beberapa kontraindikasi terhadap dosis pertama DTP ; kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan saraf serius lainnya merupakan kontraindikasi terhadap komponen pertusis. Dalam hal ini vaksin tidak boleh diber-ikan sebagai vaksin kombinasi, tetapi vaksin DT harus diberikan sebagai pengganti DTP, vaksin Hepatitis B dan Hib diber-ikan secara terpisah. Vaksin tidak akan membahayakan individu yang sedang atau sebelumnya telah terinfeksi virus hepatitis B.

Defisiensi sistem kekebalan
Individu yang terinfeksi human-immunodeficiency virus (HIV), baik asimtomatis maupun simtomatis, harus diimunisasi dengan vaksin kombinasi menurut jadwal standar.

PERINGATAN DAN PERHATIAN
·         Vial vaksin harus dikocoksebelum digunakan untuk menghomogenkan suspensi. – Gunakan alat suntik steril untuksetiap kali penyuntikan.
·         Vaksin ini tidak boleh dicampur dalam satu vial atau syringe dengan vaksin lain.
·         Sebelum vaksin digunakan, informasi pada gambar Vaccine Vial Monitor (VVM) harus diikuti.

PENYIMPANAN
Vaksin DTP-HB-Hib harus disimpan dan ditransportasikan pada suhu antara +2°C dan .8°C. Vaksin DTP-HB-HIb TIDAK BOLEH DIBEKUKAN.

Vaksin dari kemasan vial dosis ganda yang sudah diambil satu dosis atau lebih dalam satu sesi imunisasi, dapat digunakan untuk sesi imunisasi berikutnya selama maksimal sampai 4 minggu, jika kondisi ber-ikut terpenuhi (sebagaimana tercantum dalam kebijakan WHO The use of opened multi dose vials in subsequent immunization sessions. WHOIVEr13/00.09):


KEMASAN
 Dus @ 10 vial @ 0,5 mL ( 1 dosis) ; Reg. No. DKL1302906943A1 Dus @ 10 vial @ 2,5 mL ( 5 dosis) ; Fteg. No. : DKL1302906943A1 Dus @ 10 vial @ 5 mL (10 dosis) ; Reg. No. DKL1302906943A1

HARGA
Dus @ 10 vial @ 0,5 mL ( 1 dosis) = Rp. 150.000
Dus @ 10 vial @ 2,5 mL ( 5 dosis) = Rp. 500.000
Dus @ 10 vial @ 5 mL (10 dosis) = Rp. 900.000

VOLUME PRODUKSI
Dus @ 10 vial @ 0,5 mL = 500.000 ribu dosis pertahun
Dus @ 10 vial @ 2,5 mL = 1 juta dosis pertahun
Dus @ 10 vial @ 5 mL = 1,2 juta dosis pertahun









3.      Rancanglah Kualitas produk tersebut (designing) dalam sebuah house of quality sesuai dengan model quality function deployment?
Jawaban :


 




















4.      Jelaskan secara naratif mengenai design sebagaimana dalam QFD dimaksud (No. 2)
Jawaban :
            Menurut QFD yang dirancang, kebutuhan dari konsumen adalah :
·         Mudah dibawa
·         Daya tahan produk
·         Aman
·         Murah
·         Kemudahan mendapatkan produk
·         Distribusi barang yang cepat
·         Keampuhan produk
·         Display yang menarik
·         Kemasan yang kuat
Karena permintaan yang banyak dari konsumen maka produk yang di disain akan seperti berikut :
·         Mampu melindungi isi produk
·         Di produksi dalam jumlah yang banyak
·         Tahan terhadap kontaminasi
·         Menggunakan tutup yang flexible
·         Agen distribusi akan di sebaar di kota besar
·         Ketebalan kardus sekitar 2 cm
·         Produk akan mampu melindungi dari 5 penyakit
·         Efek samping akan di minimalisir
Untuk nilai skala prioritas kita tentukan nilai 5 yaitu dengan prioritas tertinggi adalah tentang daya tahan produk, keampuhan produk dan keamanan produk. Setelah itu disusul dengan nilai 4 untuk harga yang murah,, lalu nilai 3 atau nilai tengah pada skala prioritas untuk kemudahan mendapat produk, distribusi produk yang cepat, dan display yang menarik. Lalu nilai 2 untuk kemasan yang kuat dan nilai 1 untuk kemudahan produk dibawa.
Dari hasil perhitungan maka yang paling penting untuk desain produk ini adalah tentang agen produk yang harus di sebar di kota-kota besar, dan produk harus tahan terhadap kontaminasi agar keampuhan produk terjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About